Perawatan Glaukoma
Glaucoma merupakan penyebab utama kebutaan dan berperan penting di dalam dunia farmakologisebab bentuknya yang kronis (chronic form), kerap merespons terapi obat manifestasi primernya adalah tekanan intra ocular yang meningkat dan semula tidak diasosiasikan dengan gejala. Tanpa perawatan, tekanan intrakular yang meningkat dapat menyebabkan kerusakan. Tekanan intrakular mudah ditentukan dan merupakan penelitian rutin oftalmologik. Dua tipe glaucoma yang dikenali, antara lain :
- Sudut-terbuka
- Sudut-tertutup (sudut sempit)
Bentuk sudut tertutup diasosiasikan dengan dangkalnya ruang anterior : iris yang membesar dapat menutup jalur saluran keluar di sudut antara kornea dan badan silier. Bentuk ini berasosiasi dengan tekanan tekanan meningkat yang menyakitkan dan akut, yang harus dikontrol dengan obat berbasisdarurat atau dicegah melalui bedah angkat kronis; perawatan sepenuhnya bersifat farmakologik. Karena tekanan intrakular adalah fungsi keseimbangan antara input cairan dan saluran keluar di dalam bola mata, maka strategi perawatan glaucoma sudut-tertutup dibedakan ke dalam dua kelas, diantaranya
- Pengurangan sekresi air humor
- Peningkatan keluaran air
Lima kelompok obat kolinomimetik, agonis alfa, penyakat-β, analog-analog prostaglandin F2a, dan diuretika telah diakui manfaatnya sebagai pereduksi tekanan intraokuler. Penyakat-β merupakan obat yang terpopuler. Kepopuleran ini berasal dari kenyamanan (satu atau dua kali pemberian obat) dan relative tidak adanya efek samping dari obat ini. Obat-obatan lain seperti prostaglandin E2 dan mariyuana juga dilaporkan dapat mengurangi tekanan intraocular ini. Kolinomimetik, asetazolamid, dan obat-obat osmotic sebelum pembadahan digunakan untuk perawatan glaucoma sudut-tertutup yang akut. Mula kerja obat-obat lain lebih lambat untuk kasus ini.
Glaucoma sudut terbuka ( open-angle glaucoma). Walaupun dosis harian maksimal yang diberikan secara local (1mg) dianggap kecil jika dibandingkan dengan dosis sistemik yang biasanya digunakan dalam penanganan hipertensi atau angina (10-60mg), timolol yang cukup dapat terserap dari mata dapat menyebabkan efek buruk yang serius pada jantung dan saluran napas pada individu-individu yang rentan. Topical timolol dapat berinteraksi dengan pembarian verapamil peroral dan dapat meningkatkan resiko menyakat jantung.
Betaxolol, carteolol, levobunolol, dan metipranolol merupakan antagonis reseptor- β yang dapat digunakan untuk penanganan glaucoma. Betaxolol memilikim keuntungan potensial sebagai β1-selektif; keuntungan potensial ini dapatmenghilangkan efek yang merugikan pada pemberian sistemik. Obat tersebut dapat memperburuk gejala pulmoner pada beberapa pasien.
Hipertiroidisme
Kelebihan kerja catecholamine merupakan aspek penting patofisiologi hipertiroidisme, khususnya dalam kaitannyadengan jantung. Antagonis- β memiliki efek bermanfaat pada kondisi ini. Efek yang menguntungkan ini dimungkinkan berkaitan dengan penyakatan adrenoreseptor dan mungkin juga berkaitan dengan hambatan konversi peripheral dan thyroxine ke triidothyronine. Aktivitas terakhir bervariasi dari satu antagonis- β ke antagonis yang lain. Propranolol bermanfaat pada badai tiroid (thyroid storm); ia digunakan secara hati-hati pada psaien yang mengalami kondisi ini untuk mengontrol supraventrikuler takikardia yang sering kali mengakibatkan gangguan jantung kongestif.
Obat-obat yang digunakan pada glaucoma sudut-terbuka
Mekanisme | Metode Pemberian | |
Kolinomimetika Pilocarpine, carbachol, physostigmine, echotiophate, demecarium | Kontraksi otot silier, Pembukaan Jaringan trabekula; menigkatkan aliran keluar | Tetes topical atau gel; Penyisipan plastic Film-lepas hambat |
Agonis alfa Tidak selektif Epinephrine, dipivefrin | Meningkatkan aliran keluar | Tetes topical |
Alfa-alfa selektif Apraclonidine brimonidine | Menurunkan sekresi cairan | Topical, hanya setelah laser Topical |
Penyakat- beta Timolol, betaxolol, carteolol, levobunolol,metipranolol | Menurunkan sekresi cairan dari epitel silier | Tetes topikal |
Diuretika Dorzolamid, brinzolamide | Menurunkan sekresi karena kurangnya HCO3- | Topikal |
Acetazolamide, dichlorphenamid, methazolamide | Oral | |
Prostaglandin Latanaprost | Meningkatkan aliran keluar | Topikal |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar